Psikosomatis
Saya
ingin bertanya secara PRIBADI kepada anda, apakah anda Pernah merasa
sering sakit maag, sering migrain, tangan berkeringat, cepat lelah dan
lamban, jantung berdebar kencang, dada sesak tiba-tiba, sering kaget,
malas untuk melakukan aktivitas, sulit tidur dan beberapa gejala asing
di fisik lainnya yang membingungkan …… Lalu
dengan berat hati dan was-was andapun memeriksakan diri ke dokter
tentang keluhan anda, Tetaaaapiiii alamaaaaak…. kata Dokternya tidak ada
masalah apapun alias NIHIL!? Loh kok bisa? Anda cari sumber penyakit
kemana-mana dan tidak ketemu.. MUNGKIN beberapa diantara anda bertanya
ke orang PINTAR berkaitan dengan keluhan anda, apakah saya diguna – guna
orang, dikerjain, dipelet, dilumpuhkan dan bahasa sejenis lainnya
(hehehe piss ah).
Pernah…..?
Pernah…..?
Ahh pasti pernah kan?
Ya? Ya? Ya? Ya kaaan? (maksa dot com hehehe)
Rupanya sumber penyakit tersebut adalah karena MUNGKIN anda sering stress, saya sebutkan MUNGKIN karena anda MUNGKIN stress oleh pasangan anda, MUNGKIN karena setoran kurang atau MUNGKIN ga dikasih “jatah” …. hahaha bercanda ya :p, Inilah yang oleh para psikolog disebut penyakit psikosomatis.
“Looh
ko setress toh, aku ini sering bermimpi jadi kaya, istri cantik, mobil
mewah dan deposito dimana – mana ko bisa stress ya? Ujar salah satu
klien saya sambil melotot, “ lah iya toh… anda kan Cuma BERMIMPI jadi
orang kaya, istri cantik, mobil mewah dan deposito dimana – mana,
sedangkan semuanya ga terjadi di kehidupan anda iyakan?” Balas saya ga
mau. Percakapan diatas diambil dari salah satu sesi intake interview
dalam sesi hypnoterapi yang saya lakukan, tentunya dengan seijin klien
saya untuk bisa dipublikasikan seperti ini kepada khalayak umum, mesti
namanya saya sensor tiiiiiiiit.
Saya
dulu waktu kecil (ga kecil – kecil amat sih, mmmmh sekitar kelas 1
ESEMPE) pernah denger dari dokter tetangga saya namanya Dokter HA***
(weew saya sensor ya), katanya bahwa pada dasarnya penyakit fisik yang
dikeluhkan pasien dokter tersebut itu bersumber dari pikiran semua, saya
sih awalnya ga percaya laah wong anak ESEMPE!! Taunya kan seumuran gitu
Main dan naksir cewek whahahaha umur segitu udah akil balig saya fiuuh
*seka keringat*. Namun seiring dengan perkembangan, saya melihat ibu
saya (ups maaf ya moms ) kalo beliau lagi mengeluh sakit anu, itu dan
anu lainnya MENDADAK SEMBUH ketika dokter spesialis memeriksa dan
berkata “ loh ibu kan sehat dan ga ada apa – apa ko mau dateng kesini,
diperiksa segala?” terang si dokter, “yakin dok?” jawab ibu saya cemas,
“100 % YAKIN!” tegas si dokter, tentunya ibu saya juga kegirangan
mendengar kabar tersebut…..karena kata Dokteeeeer…. ibu sehat walafiat!!
Hhmmm AJAIB gumam saya padahal ga di apa – apain, ko bisa….??!
Other stories…..
Duaaarrrrrrr..!!!
suara keras terdengar mengagetkan setiap orang dikelas siang itu,
rupanya seseorang telah menggebrak meja sambil berbicara dengan nada
tinggi, jelas sekali terlihat wajahnya yang bersemu masam menandakan
kemarahan …. “hampir jantungku copot!!” gumam sahabatku Badru “aku suka
gemetran kalo masuk kelas dosen killer ini.” Timpalnya dengan logat
medan yang khas, saya Cuma diam dan mengangguk tanda meng-Amini, dan
Badru (nama samaran hehe) adalah temen sekelas saya ketika jaman kuliah
dulu (Tahun 2002-an) di Fakultas Hukum salah satu perguruan tinggi
swasta di bandung. Siapa yang disebut Badru Dosen killer ini….?? ah saya
ga mau gosipin orang entar disangka PITNAH lagi eh Fitnah hihihi, yang
jelas akibat si dosen ini Killer banget membuat badru sering bolos
ikutan kelas dosen tersebut alhasil dia ga lulus-lulus di mata kuliah
yang digawangi si dosen Killer menurut badru tersebut. Ketika saya tanya
ke badru ketika saya kunjungi di kamar kos-kosan nya dia sambil
berbisik pelan “bro…. aku ga tau ya setiap kali mau masuk si Dosen
Killer itu tubuh ku langsung meriang, dan tangan ku basah dengan
keringat, bahkan aku pun sering tiba-tiba mules..!” gerutu badru sambil
garuk-garuk kepala. “setiap kali bro??” tanyaku heran, “iyaa bro, setiap
kali ada mata kuliah dosen killer itu…. aku juga ga ngerti” Jawabnya
pasrah.
Wah wah wahhhh ada apa ini ada apa ini menarik banget ya….?
Waktu
itu saya belum ngerti jadi HERAN…, sekarang saya tau setelah belajar
fenomena psikologis dari pikiran dan Hypnosis, ahaaaa….. mungkin itu
yang disebut PSIKOSOMATIS, sungguh unik sekali, kasus nya pikiran kok timbul gejala di fisik..? Piye toh?
Lanjut Gan…………..
Apa
sih Psikosomatis? Ko ya repot banget mikirin apa itu psikosomatis?
Wah.. mungkin sebagian anda yang membaca ga PEDULI dengan tema ini tapi
untuk beberapa orang yang PEDULI untuk TAHU gejala gangguan fisik
seperti Cemas, stress, tertekan dan lain-lain yang disebabkan oleh
faktor psikologi termasuk EMOSI negatif, SEKARANG anda boleh meneruskan
membaca artikel ini.
Istilah Psikosomatis
Istilah
PSIKOSOMATIS berasal dari bahasa Yunani PSYCHE, yang artinya “JIWA”
atau “INTELEK,” dan “SOMA” yang berarti “TUBUH”. Jadi ….
DEFINISI PSIKOSOMATIS
Gangguan fisik yang diyakini disebabkan atau dipengaruhi oleh faktor psikologis pada masa lalu disebut psikosomatis (psychosomatic) atau psikofisiologis atau Gangguan fisik yang disebabkan faktor kejiwaan dan sosial. Penyakit ini muncul sebagai akibat dari kondisi emosional seperti marah, depresi dan rasa bersalah.
Gangguan fisik yang diyakini disebabkan atau dipengaruhi oleh faktor psikologis pada masa lalu disebut psikosomatis (psychosomatic) atau psikofisiologis atau Gangguan fisik yang disebabkan faktor kejiwaan dan sosial. Penyakit ini muncul sebagai akibat dari kondisi emosional seperti marah, depresi dan rasa bersalah.
Lalu bagaimana Terjadinya Penyakit Psikosomatis?
Meskipun tidak terlalu sering ditulis, setiap pikiran/ide/emosi akan mempengaruhi reaksi fisik seseorang.
David Cheek M.D., dan Leslie LeCron menulis dalam buku mereka, Clinical Hypotherapy (1968), terdapat 7 hal yang bisa mengakibatkan penyakit psikosomatis:
1. Internal Conflict: Konflik diri yang melibatkan minimal 2 Part atau Ego State.
2. Organ Language: Bahasa yang digunakan oleh seseorang dalam mengungkapkan perasaannya. Misalnya, “Ia bagaikan duri dalam daging yang membuat tubuh saya sakit sekali.” Bila pernyataan ini sering diulang maka pikiran bawah sadar akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi sakit sesuai dengan semantik yang digunakan oleh klien.
3. Motivation/Secondary Gain: Keuntungan yang bisa didapat seseorang dengan sakit yang dideritanya, misalnya perhatian dari orangtua, suami, istri, atau lingkungannya, atau menghindar dari beban tanggung jawab tertentu.
4. Past Experience: Pengalaman di masa lalu yang bersifat traumatik yang mengkibatkan munculnya emosi negatif yang intens dalam diri seseorang.
5. Identification: Penyakit muncul karena klien mengidentifikasi dengan seseorang atau figur otoritas yang ia kagumi atau hormati. Klien akan mengalami sakit seperti yang dialami oleh figur otoritas itu.
6. Self Punishment: Pikiran bawah sadar membuat klien sakit karena klien punya perasaan bersalah akibat dari melakukan suatu tindakan yang bertentangan dengan nilai hidup yang klien pegang.
7. Imprint: Program pikiran yang masuk ke pikiran bawah sadar saat seseorang mengalami emosi yang intens. Salah satu contohnya adalah orangtua menanam program ke pikiran bawah sadar anak dengan berkata, “Jangan sampai kehujanan, nanti bisa flu, pilek, dan demam.”
David Cheek M.D., dan Leslie LeCron menulis dalam buku mereka, Clinical Hypotherapy (1968), terdapat 7 hal yang bisa mengakibatkan penyakit psikosomatis:
1. Internal Conflict: Konflik diri yang melibatkan minimal 2 Part atau Ego State.
2. Organ Language: Bahasa yang digunakan oleh seseorang dalam mengungkapkan perasaannya. Misalnya, “Ia bagaikan duri dalam daging yang membuat tubuh saya sakit sekali.” Bila pernyataan ini sering diulang maka pikiran bawah sadar akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi sakit sesuai dengan semantik yang digunakan oleh klien.
3. Motivation/Secondary Gain: Keuntungan yang bisa didapat seseorang dengan sakit yang dideritanya, misalnya perhatian dari orangtua, suami, istri, atau lingkungannya, atau menghindar dari beban tanggung jawab tertentu.
4. Past Experience: Pengalaman di masa lalu yang bersifat traumatik yang mengkibatkan munculnya emosi negatif yang intens dalam diri seseorang.
5. Identification: Penyakit muncul karena klien mengidentifikasi dengan seseorang atau figur otoritas yang ia kagumi atau hormati. Klien akan mengalami sakit seperti yang dialami oleh figur otoritas itu.
6. Self Punishment: Pikiran bawah sadar membuat klien sakit karena klien punya perasaan bersalah akibat dari melakukan suatu tindakan yang bertentangan dengan nilai hidup yang klien pegang.
7. Imprint: Program pikiran yang masuk ke pikiran bawah sadar saat seseorang mengalami emosi yang intens. Salah satu contohnya adalah orangtua menanam program ke pikiran bawah sadar anak dengan berkata, “Jangan sampai kehujanan, nanti bisa flu, pilek, dan demam.”
Lalu bagaimana cara JINAKIIN nye?
Untuk
Psikosomatis Sederhana (baca stress) anda banyak cara sederhana yang
bisa dilakukan, Banyak sekali teknik dalam Hypnotherapy dan NLP yang
bisa anda lakukan sendiri saya sharingkan yoo salah satu teknik dalam
NLP Standar yang JOS Gandos selesai dengan MUDAH, tentu bukan
satu-satunya teknik, karena bagi saya teknik tersebut adalah
“HASIL/PRODUK” dari keilmuan NLP itu sendiri, Secara MUDAH pula anda
dapat membuat Puluhan bahkan ratusan Teknik Berbasis NLP! makanye ayo
BELAJAR di wwww.TamanKesadaran.com huahaha promosi dot com)
Teknik
Ini namanya SIX-STEP REFRAMMING, saya jelasin dulu yah agar ga beribet
ngeja nya hahahaha. Point yang disampaikan dalam teknik ini adalah anda
melakukan 6 langkah (kan SIX STEP) Untuk memaknai prilaku yang muncul
sesuai dengan presupposisi (asumsi) dari NLP itu sendiri salah satunya
yaitu “Selalu ada MAKSUD BAIK di balik setiap perilaku”. Perilaku yang
dimaksud disini mungkin stress anda, emosi anda kelakukan anda bahkan
mungkin sakit anda!.
Saya ga mau banyak Cingcong berikut teknik SIX-STEP REFRAMMING ;
1.Tarik
nafas dan buang dengan perlahan hingga masuk dalam kondisi yang benar –
benar rileks. Pikirkan perilaku yang ingin dirubah.
2.Tanyakan kepada diri : “Maukah kalian berkomunikasi dengan saya kali ini ?” Amati apakah ada signal dari diri melalui sensor inderawi. Perkuat jika sudah mendapatkan signal. Jika perlu mintalah untuk lebih memperkuat signal.
3.Tanyakan : “Apakah maksud positif dari perilaku ini ?”.
4.Katakan : “Bagian kreatif, tolong berikan saya 3 alternatif selain perilaku yang ada dengan tetap mempertahankan maksud positif”.
5.Tanyakan kepada bagian perilaku apakah mau menerima tiga alternatif lain.
6.Tanyakan apakah ada bagian lain yang menolak dengan adanya 3 alternatif perilaku tersebut. (Jika masih ada ulangi langkah No. 2 dst)
2.Tanyakan kepada diri : “Maukah kalian berkomunikasi dengan saya kali ini ?” Amati apakah ada signal dari diri melalui sensor inderawi. Perkuat jika sudah mendapatkan signal. Jika perlu mintalah untuk lebih memperkuat signal.
3.Tanyakan : “Apakah maksud positif dari perilaku ini ?”.
4.Katakan : “Bagian kreatif, tolong berikan saya 3 alternatif selain perilaku yang ada dengan tetap mempertahankan maksud positif”.
5.Tanyakan kepada bagian perilaku apakah mau menerima tiga alternatif lain.
6.Tanyakan apakah ada bagian lain yang menolak dengan adanya 3 alternatif perilaku tersebut. (Jika masih ada ulangi langkah No. 2 dst)
MUDAH Khaaaan??!!!!
Jangan
Heran ya, jika anda aneh dengan kalimat ini “Maukah kalian
berkomunikasi dengan saya kali ini?” seolah-olah ngobrol sendiri kan? ho
ho ho ndak apa-apa karena teknik Pemaknaan Ulang ini memang tujuannya
ngobrol sendiri dengan asumsi memaknai ulang perilaku yang timbul, malah
saran saya kasih nama prilaku yang muncul dari diri anda,AJAIB!! banyak
yang sembuh dengan teknik ini Bahkan Sakit gigi dan migrain BISA! ga
percaya Coba aja yaah!.
Tuing…… Tuing
Nah
jika anda belum bisa dengan berbagai teknik sederhana, kemungkinan
psikosomatis anda BUUEERAAAAAT dan anda membutuhkan profesional yang
handal (#sambil lihat kaca)hahahaha Serem amat ya?!
Tapi Ini SERIUS!! (#Naikin satu Alis)
Jika
anda, orang tua anda, saudara, teman atau tetangga yang memang punya
gejala psikosomatis BERAT, SEGERA bantu mereka dengan diantarkan kepada
Profesional Medis dan Profesional Terapan; Seperti Dokter Yang “BENER”
dan Hypnotherapist yang “BENER” ya hahaha Hati-hati Banyak “Odong-Odong”
berkeliaraan, jika anda pilih yang “BENER” Mudah-mudahan Terbantu,
Asal jangan ke DUKUN ya?! :p
Terimakasih sudah sempet membaca artikel saya semoga bermanfaat….Eh Hubungi saya yah jika anda butuh bantuan SAYA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
plz give comment