Psikosomatis Itu Seperti Apa, sih?
Mungkin
bagi orang yang belum pernah mengalami hal ini akan menganggap
penyakit ini aneh. Hal itu wajar karena ia belum/ tidak pernah
mengalami. Bahkan jika ada orang yang mengeluh/ curhat dengan orang yang
“normal” pasti ia akan berkata kepada kita, “Ah, itu kan cuma perasaanmu saja" atau "Ah,
kamu ini ada-ada saja" atau juga "Penyakit kog aneh-aneh to, bla bla
bla” . Tetapi bagi yang pernah merasakan keluhannya pasti merasa
terbebani dengan penyakit ini plus stress karena penyakitnya ga
sembuh-sembuh. Oleh karena itu selain dokter, hanya orang yang pernah
sakit yang paling mengerti keadaan orang sakit lainnya.
Kali
ini saya akan coba menjelaskan dengan bahasa sederhana yang mudah
dimengerti oleh para awam tentang psikosomatis. Psikosomatis itu suatu
keadaan dimana Anda merasakan beraneka ragam keluhan sakit pada tubuh
Anda, tetapi ketika di check up ke dokter hasilnya normal semua. Nah malah semakin bingung to? Kenapa ya saya ini? Itulah psikosomatis.
Saya
akan memberi contoh nyatanya pada diri saya sendiri. Mungkin Anda
mengalami juga namun berbeda keluhan.
Ada satu massa dalam hidupku dimana yang tadinya baik-baik saja
tiba-tiba muncul masalah yang mengakibatkan saya jadi “kepikiran” dan
hal itu berlangsung secara terus menerus sehingga bisa disebut stress.
Seiring dengan stress yang berkepanjangan, mulai deh organ tubuh saya
yang terlemah diserang. Awalnya hanya maag biasa, namun lambat laun
bertambah parah hingga muntah berkepanjangan dan terakhir diagnosa
dokter mengatakan saya terkena bile refluks, dimana klep lambung bawah saya kendor sehingga cairan empedu bisa mengalir masuk ke dalam lambung.
Ketika
saya mengalami muntah yang berkepanjangan itu, tiba-tiba makanan yang
tadinya bisa saya makan pun ikut keluar, atau dengan kata lain lambung
saya tidak mau menerima makanan itu.
Saya ingat ketika waktu itu saya makan kulit ayam (makanan berlemak) di
bagian perut kanan saya tiba-tiba sakit seperti ditusuk dan mual sekali
akhirnya saya memuntahkan makanan enak tadi. Ketika di USG empedu saya
baik baik saja/ normal/ tidak ditemukan batu empedu.
Tidak
hanya sekali itu, lain waktu saya diopname dirumah sakit dan menu
makanan rumah sakit waktu itu sayur bayam dan ikan laut. Secara orang
normal, makanan itu menyehatkan bukan? Waktu saya makan ga masalah,
tetapi setengah jam kemudian tiba-tiba saya merasa pusing dan muntah.
Makan biscuit baru satu gigitan langsung muntah juga. Betapa sensitifnya
lambung saya. Awalnya pikiran dan hati saya sensitif lama kelamaan
pencernaan saya ikut-ikutan sensitif juga.
![]() |
Credit |
JIka
Anda berada dalam keadaan seperti ini, tentu Anda akan takut mencoba
makan makanan serupa bukan? Ketakutan atau kecemasan makan pun membuat
saya semakin banyak pantang makan. Tidak berhenti sampai disitu saja,
tiba-tiba saya merasa diri saya itu lemah. Mual yang berkepanjangan
membuat saya enggan keluar rumah. Dalam pikiran alam bawah sadar saya,
saya khawatir jika nanti saya keluar rumah bagaimana kalau muntah di
jalan? Bagaimana kalau saya pingsan setelah muntah berkepanjangan?
(trauma karena saya pernah pingsan waktu di pasar).
Karena
alasan-alasan tersebut, sehingga membuat saya menjadi lebih suka berada
dalam zona nyaman saya yaitu di dalam rumah. Tiap saya harus keluar
rumah itupun harus dikawal ayah saya. Saya selalu membawa minyak kayu
putih untuk saya hirup, kantong kresek untuk berjaga-jaga kalau saya
muntah, dan air mineral ½ liter untuk saya minum ketika saya kehabisan
cairan.
Hal
itu berlangsung selama setahun lebih. Sampai-sampai ayah saya
menganggap saya ini seperti anak kecil. Ia tidak mengerti kalau bagi
anaknya untuk bisa keluar rumah itu benar-benar butuh perjuangan,
melawan mual dan ketakutan yang amat sangat. Naik sepeda sendiri jarak
100 meter dari rumah, kaki saya itu sudah gemeteran, jantung saya
deg-degan, seperti mau copot. Seperti ada suara yang membisikkan di
telinga saya, “Ah, udah kamu dirumah saja. Kamu itu ga kuat, nanti kalau
kenapa-kenapa lho. Udah dirumah saja!”
Untuk menghadiri acara-acara di gereja pun saya takut, karena bertemu
dengan banyak orang (agoraphobia=takut keramaian).
Entah
kenapa perasaan saya waktu di sana itu saya merasa sendiri dan kesepian
padahal di tengah keramaian. Dan jikalau saya harus ke gereja pasti
saya akan duduk paling belakang dekat pintu keluar supaya saya bisa
cepat pulang tidak perlu berdesak-desakan dengan banyak orang disana.
Perasaan saya waktu ada di gereja rasanya kaki ini pengen lari pulang,
tetapi begitu acara gereja sudah selesai dan saya pulang ke rumah,
keluhan-keluhan macam-macam tadi hilang begitu saja dan saya merasa
sehat kembali. Untuk jangka waktu yang lama saya akhirnya tidak pernah
ke gereja.
Tidak
hanya ke gereja saja, tapi juga ke mall saya mengalami hal serupa. Baru
sampai di parkiran mallnya tiba-tiba badan saya keluar keringat dingin.
Rasanya pengen lari pulang ke rumah. Sungguh tersiksa sekali hidup
dalam ketakutan seperti itu. Setiap ada aba-aba besok mau keluar kota
misalnya, saya sudah muntah duluan ketika melihat bus yang akan saya
naiki. Setiap mau keluar rumah, saya selalu merasa mual, tapi begitu
pulang dari luar rumah mual saya hilang sendiri. Ini aneh ya?
Hingga
muncul pemikiran, bagi saya waktu itu lingkungan di luar itu berbahaya.
Orang-orang yang mengalami psikosomatis akan cenderung mengasihani
dirinya, selalu menganggap dirinya itu lemah, dan ia tidak punya rasa
percaya diri serta sering merasa ragu.
Hingga
suatu hari ada teman kenalan saya yang selalu memotivasi saya untuk
berani menghadapi ketakutan itu. Karena ketakutan itu awalnya dari
pikiran kita sendiri dan hanya kita yang bisa menyembuhkannya. Obat
dokter fungsinya hanya membantu penyembuhan saja, Kalau kita tidak yakin
dengan obat kita minum maka obat semahal apapun dengan dosis setinggi
apapun tidak akan mampu menyembuhkan Anda. (saya pernah coba soalnya).
Ada firman Tuhan yang berkata, "Hati yang gembira adalah obat yang manjur" bahkan ada lagunya :
♪♪ Hati yang gembira adalah obat
Sperti obat hati yang senang
Tapi semangat yang patah keringkan tulang
Hati yang gembira Tuhan senang ♪♪
Dia
berkata kepada saya untuk selalu mensugesti diri saya sendiri bahwa
saya sudah sembuh. Ketika saya mau keluar rumah dan muncul ketakutan, ia
selalu menyarankan saya untuk melawannya dengan berkata, “Saya kuat,
saya berani, saya sehat.” Tiga kata itu terus menerus saya ucapkan
berkali-kali kepada diri saya sendiri setiap saya mengalami kecemasan.
Dan doa saya kepada Tuhan setiap pagi yaitu “Terima kasih Tuhan Yesus,
saya sudah sembuh” meskipun pada kenyataannya saya belum mengalaminya,
namun saya percaya bahwa suatu hari nanti saya pasti sembuh.
Itu yang disebut dengan iman. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1).
Setiap hari saya selalu doa dan menyanyi memuji Tuhan (penyembahan)
serta membiasakan diri meluangkan waktu membaca alkitab urut dari Matius
hingga Wahyu. Lambat laun keadaan saya mulai membaik. Karena setiap
saya berdoa dengan bersuara itu seperti ngomong atau curhat dengan teman
yang sangat bisa dipercaya dan hati saya jadi tenang. Latihan
pernafasan, menjaga pola makan, dan berolahraga sejam setiap hari hingga
keluar keringat. Capek tapi abis itu seger. Ketika badan saya merasa
baikan/ pulih dari sakit saya ga pernah muntah-muntah lagi karena saya
sangat ketat jaga makan hingga sekarang, lambat laun saya mulai percaya
diri untuk keluar rumah sendiri, meski baru 0,5 km dari rumah.
Pelan-pelan saya berani ke mall sendiri, ke gereja sendiri meski hanya
beberapa jam saja dan setiap perasaan takut menghantui saya selalu lawan
dengan kata-kata “Aku baik-baik saja, aku sehat, dll” . Jika sedang
mengantri di kasir dan tiba-tiba muncul kecemasan atau pengen cepet
kabur saja, usahakan untuk tetap tenang dan menikmati perasaan itu.
Sadari saja “oh saya sedang merasa takut, “ Lalu tanya pada diri sendiri
“Apa yang saya takutkan?” Analisa dan sadari serta terima perasaan
itu. Lambat laun Anda pasti tenang.
Ternyata
kalau kita bisa menikmati hidup itu luar biasa nikmatnya. Saya baru
menyadarinya ketika saya melewati masa masa sulit itu. Obat itu sifatnya
membantu penyembuhan, yang bisa menyembuhkan adalah diri Anda sendiri
melalui sikap dan pikiran yang tenang.
Ada banyak orang yang ingin sembuh tapi tidak mau bayar harga. Maksudnya
bayar harga disini yaitu misalnya sakit lambung tapi ga mau jaga makan
dari yang pedas, asam, kecut. Wah udah terbiasa makan pakai sambel kalau
ga pakai sambel ga enak. Padahal lambungnya ga mau terima. Nah gimana
mau cepat sembuh kalau tidak mau jaga makan/ tarak. Seandainya sudah
sembuh sedikit aja langsung ga nanggung-nanggung hajar aja makan pedas.
Manusia pada dasarnya pengen makan enak terus tapi lupa kalau makanan
yang dimakan itu belum tentu baik untuk kesehatan. Yang penting enak
aja. Mungkin sekali itu tidak ada reaksi apa apa tetapi selanjutnya bisa
bisa penyakitnya kambuhan lagi. Yang namanya kambuhan itu biasanya
lebih parah.
Semua
itu butuh waktu, butuh proses dan butuh niat yang kuat untuk sembuh.
Masalah pikiran ga boleh dianggap sepele. Psikosomatis bisa menyerang
siapa saja dan kapan saja kalau Anda tidak bisa mengendalikan pikiran.
Jika Anda bertemu dengan teman yang mengalami psikosomatis saya harap
Anda tidak menganggapnya aneh lagi. Karena Anda sudah membaca tulisan
saya ini, saya harap Anda bisa mengerti bahwa mereka juga berjuang
melawan sakitnya. Saya yakin, tidak ada orang yang mau sakit. Untuk bisa
mengendalikan pikiran itu juga sulit. Hidup ini penuh dengan masalah,
kalau kita tidak bisa mengendalikan pikiran kita serahkan saja pada
Tuhan karena Dia pasti sanggup. Melakukan perkara yang mustahil bagi
kita. Minta kekuatan dari Tuhan melalui doa. Saya sudah membuktikannya.
Pikiran
dan hati itu perlu dijaga dengan baik. Berpikir positif itu perlu
karena sehat itu mahal harganya. Semoga Anda sekalian yang mengalami
psikosomatis cepat sembuh. Dan bersyukurlah dengan Anda mengalami
psikosomatis ini secara tidak langsung itu adalah teguran dari Tuhan
agar kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan melalui ibadah dan doa
menurut agama dan kepercayaan Anda masing-masing. Salam sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
plz give comment